Kamis, 23 Desember 2010

Saving Private Jae Hyeon




Beruntung sekali saya, 9 Agustus 2010 lalu dapat kesempatan berkunjung ke Desa Panmunjeom, Joint Security Area (JSA) perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara.Aturan yang ketat dan masalah kepemilikan paspor membuat tiga teman saya tidak bisa ikut ke tempat yang tidak semua orang bisa kesitu. Teman dari Thailand dan Pakistan tidak bisa ke sana dengan alasan Paspor sudah kadaluarsa.

Tapi yang satu lagi alasannya yang cukup aneh. Teman dari Korea tidak bisa masuk karena memakai rok pendek. Kenapa aneh, karena dia berkeras tidak mau menggantinya dengan celana panjang atau jeans. Kenapa perempuan yang berkunjung ke sana tidak boleh memakai pakaian pendek atau tidak berlengan? kata panitia yang mengajak saya, di Panmunjeom itu penghuninya lelaki semua, yang lagi wajib militer selama 3 tahun.

Selama itu mereka tidak pernah melihat perempuanberpakaian minim, semisal rok pendek, atau baju tanpalengan. "yeaah kami khawatir mereka bisa sedikitmmm..terganggu konsentrasinya ...," kata Kim dari 518 Foundation.--sayangnya kim tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan "terganggu konsentrasi" lebih lanjut.

Padahal menurut saya, tentara Korsel dan Korut itu cukup manis loh perilakunya.Mereka cuma diam aja kok kayak patung. Paling hanya ada satu orang yang iseng dadah-dadah ke saya, itupun sesudah saya meninggalkan perbatasan Panmunjeom menuju Imjigak. Ada juga aturan yang menurut saya rada aneh, dilarang melambaikan tangan selama kami berkunjung ke Panmunjeom. Kami harus berbaris dan melangkah bersamaan seperti tentara. Tapi, kami boleh mengambil gambar dengan kamera. "Sebab kalau melambaikan tangan dianggap memberi suatu tanda," kata Maria.

Dan yang paling aneh, kami tidak boleh memakai sepatu jenis Sneakers, tapi ada yang boleh memakai sandal.. aneh...apakah tentara Korut itu dari jauh bisa ya melihat kami pakai Sneakers? *mirip aturan dosen bahasa Belanda saya dulu--gak boleh pakai bolpen item*

Dari semua itu, yang paling manis adalah perkenalan saya dengan seorang prajurit berusia 23 tahun bernama Kim Jae Hyeon. Dia yang menjadi pemandu kami selama di 2 jam di Panmunjeom. Dia bilang sudah 1,5 tahun berdinas di JSA. Penampakan fisik cukup menarik, tingginya sekitar 185 sentimeter. Saya hanya sebahunya saja. Awal bertemu, dia nyaris tanpa ekspresi. Tidak pernah tersenyum, dan kaca mata hitamnya selalu nempel tuh di matanya. Bahkan, ketika dia memeriksa seluruh paspor rombongan saya. *saya cuma mikir, waktu itu kan mendung ya, apa dia keliatan?

Sampai pada giliran saya, dia memperhatikan cukup lama dari atas ke bawah, bawah ke atas. Mungkin karena hanya saya yang memakai jilbab. Tiba-tiba dia meminta saya menyingkirkan jilbab sambil menunjuk ke dada saya.."What..???" saya bilang, "Kurang ajar nih orang, maksudnye ape nih mas???" dalem hati saya udah sewot duluan. Tapi dia buru-buru bilang "I need to see you ID, please pull of your veil,".. ehehehe rupanya ID Card saya ketutupan kerudung, maaf deh ya mas.

Masih dengan muka dingin dan kaca mata yang tidak dilepas sama sekali, dia menjadi guide kami selama di Panmunjeom. Keluar masuk gedung biru, foto-foto di depan gedung biru, foto-foto ke arah Korea Utara, foto-foto dekat jembatan penyesalan, tetep aja itu kaca mata item kagak pernah dilepas.

Semua baru berubah dan lebih cair ketika kunjungan perbatasan selesai. Di tengah perjalanan menuju batas aman Panmunjeom, beberapa peserta jahil mengambil foto dia berkali-kali sambil bilang "smile..come on soldiers..smile". Kayaknya gak tahan juga, akhirnya dia senyum, dan ternyata manisssss... :D :D (tetep masih pake kaca mata item).

Sesampainya di tempat transit yang ada tokocinderamatanya, (kami harus berganti bus di sebuah tempat transit, ketika memasuki wilayah Panmunjeom) Si mas ini baru mencopot kaca mata hitamnya. Daaaaan, Masyaaa Allah, matanya sipit seperti saya, dan gak ada ganteng-gantengnya sama sekali.

Ketika saya lihat hasil foto bareng kami, saya bener-bener gak abis pikir... kok bisa ya mirip begini??? kalo di sinetron kayak keluarga yang terpisah dan lama gak ketemu. (sempet mikir jangan-jangan nih anak?? adik saya yang dibuang, apa gimanaa...gitu), Kami bener-bener mirip ... :(

Walaupun pertama kali bertemu, dan mungkin untuk terakhir kalinya, dalam hati kecil saya berharap, sodara dadakan saya itu selamat...dan perang saudara segera berakhir 김 재 현, 네가 너를 저장 바라요