Rabu, 16 Maret 2011
Raja Bersosok Langit (I)
Sejong The Great dan Penciptaan Hangul
Raja Sejong dari Korea adalah raja multi talenta yang hampir memiliki semua kemampuan seorang sempurna seorang Raja. Pemimpin keempat semasa pemerintahan Dinasti Joseon ini dipercaya rakyatnya sebagai Raja yang diutus langit. Tidak hanya pandai dan memiliki startegi militer yang efektif, Raja Sejong juga diberkahi kecerdasan gemilang di bidang ilmu pengetahuan.
Dilahirkan pada 1397, Sejong The Great yang memiliki nama asli Yido telah menciptakan karya besar dan abadi bagi rakyat Korea, Huruf Hangul. Inilah aksara yang dikemudian hari terus digunakan bangsa Korea untuk menulis ataupun membaca. Inilah aksara yang menggantikan aksara Cina yang dianggap selalu gagal mengekspresikan emosi rakyat Korea dalam tulisan.
Raja Sejong selalu mengatakan pada rakyatnya, bahwa aksara yang digunakan dalam bahasa Korea sama sekali berbeda dengan aksara yang digunakan dalam bahasa Cina. Maka di tahun 1446, untuk pertamakalinya Raja Sejong mempublikasikan 28 huruf Hangul dan berhasil membukukannya dalam kitab Hunim Jeongeum. Hangul pun dikenal sebagai huruf yang diciptakan dengan cara paling scientis sepanjang sejarah asia.
Inilah huruf yang diciptakan pertama kali melalui penelitian medalam.Sebelum menciptakan huruf-huruf ini Sejong melakukan riset besar dengan cara meneliti, menghampiri, bahkan memegang sendiri rahang ataupun mulut rakyatnya. Ia melihat bagaimana sebuah huruf diucapkan, dan dari mana suara huruf tersebut berasal. .
Ia pula yang mengumpamakan huruf Hangul diwakilkan oleh tiga bentuk utama penunjang pemerintahan yaitu, Manusia (Saram) diperuntukkan bagi huruf yang ditulis berdiri (ex: ᅵᅡᅥᅧᅣ), Bumi (Jigu) diperuntukkan bagi huruf yang ditulis melintang atau tidur (ex: ᅳᅮᅲᅩᅳ) dan Langit (Haneul) diperuntukkan bagi huruf yang ditulisnya menggunakan garis di samping atau di bawah (ex: ᅮᅲᅩᅡᅥᅧᅣ).
Raja Sejong pula yang berhasil menggambarkan beberapa huruf sesuai dengan letak dimana suara huruf itu berasal. Misalnya, bentuk huruf ᆨ(ga/ka) yang menggambarkan jalan keluar suara "K" antara langit-langit dan tenggorokan. Atau pula huruf ᄆ(ma) atau ᄇ(ba) yang merupakan gambaran mulut manusia ketika mengucapkan dua aksara itu.
Hanya itu sepenggal sejarah yang bisa saya tuliskan sedikit mengenai Sejong dan penciptaan huruf nasional Korea, Hangul. Mudah-mudahan ditulisan selanjutnya saya bisa menggamblangkan bagaimana karya-karya spektakuler Sang Raja bersosok langit itu. Kenapa saya menyebutnya dengan Raja bersosok langit? walau dia duduk di bawah, bercampur baur dengan rakyat jelata, ia tetap langit. Bagaimanapun, di atas langit ada langit, tapi langit tidak pernah jatuh ke bumi, dan Sejong adalah langit bagi saya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar