Rabu, 30 November 2011

Daemokjang, Seni Memahat Kayu


Dari tiga daftar warisan kebudayaan yang diumumkan sebagai kekayaan budaya Korea terbaru, saya paling tertarik dengan seni Daemokjang atau seni memahat dan melukis kayu. Bagunan sederhana seperti Hanok (rumah tradisional Korea) selau memakai seni Daemokjang.

Sebenarnya, Daemokjang khusus digunakan bagi para pemahat kayu yang kayunya digunakan untuk membangun rumah. Apabila dilihat lebih dekat, bagian yang paling unik menurut saya adalah atap kayu dan kayu penyangganya.

Saya menduga, Daemokjang inilah yang diterapkan dalam seni menggambar dan memahat kayu penyangga atap. Kayu yang digunakan untuk menyangga biasanya digambar lebih dulu, kemudian diwarnai. Biasanya warna didominasi merah dan bermotif naga langit.

Daemokjang ini sangat berperan besar dalam menentukan keindahan Hanok. Apalagi atap Hanok tidak seperti atap kebanyakan. Bukan membentuk prisma, atap Hanok malah melengkung ke atas. Semakin tinggi status bangunan, maka semakin besar sudut lengkungnya. Lihat saja lengkung atap Istana Gyeongbok atau kuil-kuil Budha. Terkadang para seniman Daemokjang ini menambahkan ornamen patung monyet di tiap-tiap ujungnya.